Table of Content

Postingan

Cara Mengatasi Saraf Kejepit Di Bokong

lakukan gerakan peregangan agar saraf kejepit di bokong hilang, berikut kami rangkum gerakan yang mungkin bisa menyembuhkan. atau bisa untuk mencegah.

Rasa sakit yang dirasakan pada area bokong  begitu menyiksa saat orang menglami penyakit saraf kejepit pada area tersebut, untuk menghilangkannya anda bisa mencoba melakukan gerakan khusus agar saraf tersebut tidak terjepit lagi, berikut kami bagikan Cara Mengatasi Saraf Kejepit Di Bokong, silahkan bisa mempraktikannya. Dapatkan informasi lain seputar Saraf di Website www.can-healthybrains.com . 

Piriformis syndrome adalah kondisi medis yang terjadi akibat tekanan atau kompresi pada saraf skiatik oleh otot piriformis yang terletak di area bokong bagian dalam. Saraf skiatik merupakan saraf terbesar dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk memberikan sensasi dan gerakan pada bagian bawah tubuh, termasuk bokong, paha, dan kaki. Ketika otot piriformis menekan saraf skiatik, dapat terjadi nyeri, kesemutan, atau bahkan mati rasa yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab Piriformis Syndrome

Piriformis syndrome dapat terjadi akibat berbagai faktor yang menyebabkan otot piriformis menjadi kaku atau mengalami ketegangan berlebih. Beberapa penyebab utama meliputi:

  1. Duduk Terlalu Lama – Terutama di atas permukaan yang keras atau tidak nyaman, yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otot piriformis dan saraf skiatik.

  2. Kebiasaan Menaruh Dompet di Saku Belakang – Menempatkan dompet di saku belakang saat duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan postur tubuh, meningkatkan tekanan pada salah satu sisi bokong, dan berkontribusi terhadap perkembangan piriformis syndrome.

  3. Kelemahan Otot Pantat – Otot pantat yang lemah tidak dapat memberikan dukungan yang cukup bagi otot piriformis, sehingga meningkatkan risiko tekanan pada saraf skiatik.

  4. Cedera atau Trauma – Cedera akibat olahraga, jatuh, atau kecelakaan dapat menyebabkan peradangan dan ketegangan otot piriformis, yang pada akhirnya menekan saraf skiatik.

  5. Latihan Fisik yang Berlebihan – Aktivitas fisik yang berlebihan atau tanpa pemanasan yang cukup dapat menyebabkan ketegangan otot piriformis, meningkatkan kemungkinan terkena piriformis syndrome.

Gejala Piriformis Syndrome

Gejala piriformis syndrome dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Beberapa gejala yang paling umum meliputi:

  1. Nyeri di Area Bokong – Nyeri yang muncul saat berpindah posisi, seperti dari duduk ke berdiri atau ketika berjalan dalam waktu lama.

  2. Nyeri yang Menjalar ke Kaki – Sensasi nyeri dapat menjalar dari bokong ke bagian belakang paha hingga betis.

  3. Nyeri Saat Otot Diregangkan – Ketika kaki dinaikkan atau diregangkan, nyeri dapat semakin terasa di area bokong dan paha belakang.

  4. Sensasi Seperti Tertusuk Saat Duduk – Rasa tidak nyaman seperti tertusuk di area bokong, terutama saat duduk dalam waktu lama.

  5. Kesemutan atau Mati Rasa – Beberapa penderita melaporkan sensasi kesemutan atau mati rasa di area bokong, paha, atau betis akibat tekanan pada saraf skiatik.

  6. Nyeri Saat Ditekan (Tenderness) – Nyeri yang muncul akibat tekanan langsung pada otot piriformis, seperti saat dipijat atau ditekan dengan tangan.

Latihan untuk Mengurangi dan Mencegah Piriformis Syndrome

Beberapa latihan dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah piriformis syndrome. Latihan ini bertujuan untuk meregangkan dan memperkuat otot piriformis serta otot-otot pendukung lainnya. 

1. Peregangan Piriformis

Peregangan piriformis
  • Berbaring telentang di lantai atau kasur.

  • Tekuk lutut kaki yang sakit hingga membentuk angka 4.

  • Pegang lutut kaki yang sakit dan tarik perlahan ke arah dada.

  • Tahan selama 10-20 detik, ulangi 2-3 kali.

  • Latihan ini juga bisa dilakukan dalam posisi duduk. 

2. Clamshell Exercise
Clamshell Exercise

  • Berbaring miring dengan lutut sedikit menekuk.

  • Letakkan satu tangan di pinggang untuk menjaga stabilitas.

  • Angkat lutut ke atas seperti membuka kerang.

  • Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali dalam 2-3 set.

3. Leg Extension
Leg Extension

  • Berbaring telungkup dengan posisi tubuh nyaman.

  • Angkat kaki yang sakit ke atas dengan lutut tetap lurus.

  • Tahan posisi ini selama beberapa detik sebelum menurunkan kaki kembali.

  • Ulangi 8-10 kali dalam 2-3 set.

4. Hip Abduction

Hip Abduction
  • Berbaring menyamping dengan satu tangan di pinggul untuk menjaga stabilitas.

  • Angkat kaki ke atas setinggi mungkin, lalu turunkan perlahan.

  • Ulangi 8-10 kali dalam 2-3 set.

5. Bridging Exercise
Bridging Exercise

  • Berbaring telentang dengan kedua lutut ditekuk sekitar 90 derajat.

  • Letakkan kedua tangan di samping tubuh.

  • Kencangkan otot perut dan bokong, lalu angkat pinggul ke atas.

  • Tahan posisi ini selama 3 detik sebelum menurunkannya kembali.

  • Ulangi 8-10 kali dalam 2-3 set.

6. Nerve Mobilization
Nerve Mobilization

  • Berbaring telentang dengan satu kaki ditempatkan di atas sofa atau bantal.

  • Gerakkan leher naik saat kaki turun, lalu turunkan leher saat kaki naik.

  • Lakukan gerakan ini secara perlahan sebanyak 5-10 kali.

  • Latihan ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada saraf skiatik dan meningkatkan fleksibilitasnya.

Kesimpulan

Piriformis syndrome dapat menyebabkan nyeri yang signifikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dengan melakukan latihan yang tepat secara rutin, kondisi ini dapat diredakan dan dicegah. Selain itu, menghindari kebiasaan yang dapat memicu kondisi ini, seperti duduk terlalu lama atau menaruh dompet di saku belakang, juga sangat penting. Jika nyeri tidak kunjung membaik atau semakin parah, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

sumber : channel youtube ROM E TV.

Hello guys.. Saya adalah Penulis Artikel Di Website Androidkom.

Posting Komentar

Komentar Yang Sopan Ya