4 Drone militer Canggih Milik TNI Dua Diantaranya Buatan Indonesia

Teknologi Pesawat tanpa awak atau biasa disebut drone memiliki banyak manfaat, tahukah kamu drone bukan hanya untuk mainan saja tetapi sering digunakan untuk kegiatan militer negara. Beberapa negara maju seperti amerika, turki, german, canada maupun rusia memiliki drone tercanggih di dunia. Temukan informasi lain seputar pertunjukan udara militer mancanegara di canadaremembersairshow

Dalam upaya menjaga keamanan negara, indonesia mempunyai beberapa drone militer yang canggih, Indonesia mampu membuat drone sendiri tanpa harus membeli dari negara lain. Tentunya drone tersebut dapat terbang dengan durasi lama serta terpasang kamera. kecanggihannya bahkan mampu mengangkat beban seberat hingga ratusan kilogram. 

Drone semakin menjadi salah satu alat penting dalam strategi militer modern. Selain lebih hemat biaya, penggunaan drone juga dinilai lebih aman karena tidak mengorbankan jiwa dari pihak penyerang. TNI sendiri memiliki berbagai jenis drone yang dirancang untuk beragam misi. Penasaran dengan drone apa saja yang dimiliki TNI? Yuk, simak ulasannya berikut ini! 

1. CH-4 Rainbow

Drone CH-4 Rainbow adalah produk asal Tiongkok yang dirancang oleh perusahaan pertahanan Chinese Defense Company. Drone ini memiliki spesifikasi luar biasa untuk berbagai misi pengintaian, baik di darat maupun di laut.

• Ketahanan terbang: Hingga 40 jam.
• Muatan: Mampu membawa 6 senjata dengan total beban hingga 345 kg.
• Kemampuan serangan: Bisa menembak dari ketinggian hingga 5.000 meter.
• Dimensi: Panjang 8,5 meter dengan lebar sayap 10 meter.

CH-4 Rainbow pertama kali diperkenalkan pada 2011 dan hingga kini masih menjadi andalan dalam operasi militer.

2. Anka

Drone Anka berasal dari Turki dan dikembangkan oleh Turkish Aerospace. Drone ini memiliki keunggulan dalam daya tahan dan kemampuan angkut.

• Kecepatan: 88 knot.
• Ketahanan terbang: Hingga 33 jam.
• Muatan: Dapat membawa beban hingga 200 kg.
• Ketinggian maksimum: 9.144 meter di atas permukaan tanah.

Pada 2023, Indonesia menjalin kerja sama untuk pengadaan 12 unit drone Anka dengan nilai 300 juta dolar AS. Sebanyak 6 unit akan dikirim langsung ke Indonesia, sementara sisanya akan dirakit di dalam negeri.

3. Maritim Drone Kamikaze

Drone yang satu ini istimewa karena dirancang oleh TNI Angkatan Laut, tepatnya oleh Mayor Laut Cahya Kusuma, sebagai bagian dari program Seskoal Angkatan ke-61.

• Fungsi utama: Anti kapal permukaan dan patroli pantai.
• Status: Sedang dalam proses pengajuan hak paten.

Drone ini adalah bukti nyata kemampuan TNI AL dalam menciptakan inovasi untuk kebutuhan pertahanan maritim. 

4. Rajata

Rajata adalah drone kamikaze buatan dalam negeri yang dikembangkan oleh PT Dahana Indonesia, bagian dari holding BUMN pertahanan.

• Nama: Diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "penghancur."
• Dipamerkan pertama kali: Dalam Indo Defense 2022 Expo and Forum.

Kompetitor: Bersanding dengan drone kamikaze internasional seperti Kalashnikov dari Rusia, Warmate dari Polandia, dan Switchblade dari Amerika.

fungsi utama drone militer

Rajata dirancang untuk misi penghancuran dengan teknologi yang bersaing di level global. 

Drone militer memiliki beragam fungsi yang sangat penting dalam mendukung operasi pertahanan dan keamanan. Berikut adalah beberapa fungsi utama drone militer:  

1. Pengintaian dan Pengawasan (Surveillance and Reconnaissance)

Drone digunakan untuk memantau wilayah musuh, mengumpulkan informasi intelijen, dan melacak pergerakan pasukan atau kendaraan. Dengan kemampuan terbang tinggi dan kamera canggih, drone dapat memberikan pandangan luas tanpa risiko bagi personel militer.  

2. Serangan (Strike Operations)

Drone bersenjata, seperti drone kamikaze atau drone kombatan, dapat digunakan untuk menyerang target dengan presisi tinggi. Ini membantu mengurangi risiko bagi prajurit dan meminimalkan kerusakan di luar target (collateral damage).  

3. Pengawasan Maritim

Drone digunakan untuk memantau perairan, mendeteksi kapal musuh, atau menjaga keamanan jalur laut. Drone maritim, seperti yang dimiliki TNI AL, juga bisa digunakan untuk patroli pantai.  

4. Bantuan Kemanusiaan dan Bencana

Di luar fungsi tempur, drone militer juga dapat digunakan untuk membantu penanggulangan bencana, misalnya mengirimkan pasokan ke wilayah yang sulit dijangkau atau memetakan kerusakan akibat bencana alam.  

5. Perang Elektronik (Electronic Warfare) 

Beberapa drone dilengkapi dengan perangkat untuk mengganggu atau memantau komunikasi musuh, seperti memblokir sinyal atau mengumpulkan data elektronik.  

6. Pemantauan Perbatasan

Drone digunakan untuk menjaga perbatasan negara dari penyelundupan, aktivitas ilegal, atau ancaman lainnya. Ini memberikan efisiensi dalam pemantauan wilayah yang luas.  

7. Pelatihan Militer

Drone juga dimanfaatkan dalam pelatihan militer untuk mensimulasikan situasi nyata, memberikan pengalaman praktis kepada pasukan tanpa risiko yang sebenarnya.  

8. Logistik dan Pengangkutan

Drone dapat digunakan untuk mengirimkan peralatan, amunisi, atau barang logistik lainnya ke lokasi medan perang yang sulit dijangkau.  

9. Misi Spesifik

Beberapa drone dirancang untuk misi tertentu, seperti mendeteksi ranjau, menghancurkan target tertentu, atau melacak individu dalam operasi khusus.  

Dengan teknologi yang terus berkembang, drone militer menjadi salah satu elemen kunci dalam strategi perang modern, meningkatkan efisiensi, keamanan, dan efektivitas dalam berbagai operasi militer.

Kesimpulan

Penggunaan drone dalam militer semakin berkembang pesat. Dengan berbagai jenis drone yang dimiliki, TNI tidak hanya mampu meningkatkan efisiensi dalam misi, tetapi juga menunjukkan keunggulan inovasi dalam negeri. Semoga teknologi ini terus berkembang dan mendukung pertahanan Indonesia yang lebih kuat!